Selamat malam dan selamat datang kembali. Pada kesempatan kali ini akan
membagikan informasi terkini sekaligus kabar gembira bagi rekan-rekan guru di
tanah air.
Sejumlah guru dan peneliti dari Indonesia mendapatkan penghargaan dari
industri Jepang. Prestasi ini diraih atas pencapaian mereka di bidang riset dan
sains.
Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) menggelontorkan Rp1 miliar untuk
program Penghargaan Sains dan Teknologi, Penghargaan Pendidikan Sains dan
Bantuan Dana Riset kepada guru dan peneliti di Tanah Air. Tahun ini, 10 guru
dan 18 peneliti dari berbagai institusi pendidikan menjadi penerimanya.
"Ke depannya, kami akan lebih memetakan dana riset dari industri
swasta karena masih banyak sumber dana riset yang bisa didapatkan dari
mereka," ujar Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Mohamad
Nasir, ketika menyaksikan pemberian penghargaan dari ITSF di Hotel Indonesia
Kempinski, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Manager ITSF, Dr Hasanuddin Abdurahman menjelaskan, pemberian dana riset
ini tidak akan mempersulit para peneliti dalam hal administrasi. Selama ini,
peneliti Indonesia kerap direpotkan karena harus mencatat semua pengeluaran
sekecil apa pun.
"Nantinya mereka tidak perlu merisaukan hal-hal seperti itu. Kalau
pengeluaran Rp300 ribu kan terkadang sulit untuk menuliskannya," tutur
Hasanuddin.
Penerima penghargaan ITSF Science Education Award 2016 merupakan 10 guru
dari berbagai sekolah yang berhasil membuat metode kreatif pembelajaran sains.
Masing-masih guru berhak atas dana penelitian Rp25 juta.
Sementara itu, Tatas HP Brotosudarmo dari Universitas Ma Chung di Malang
berhasil memenangi ITSF Science and Technology Award 2016. Dia berhasil membawa
pulang uang Rp75 juta.
Selain mereka, 18 dosen dari berbagai perguruan tinggi berhak atas dana
hibah penelitian. Melalui ITSF Science and Technology Research Grant mereka
mengantongi dana riset bervariasi, antara Rp35 juta hingga Rp41 juta,
tergantung kebutuhan setiap peneliti.
)Sejumlah guru dan peneliti dari Indonesia mendapatkan penghargaan dari
industri Jepang. Prestasi ini diraih atas pencapaian mereka di bidang riset dan
sains.
Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) menggelontorkan Rp1 miliar untuk
program Penghargaan Sains dan Teknologi, Penghargaan Pendidikan Sains dan
Bantuan Dana Riset kepada guru dan peneliti di Tanah Air. Tahun ini, 10 guru dan
18 peneliti dari berbagai institusi pendidikan menjadi penerimanya.
"Ke depannya, kami akan lebih memetakan dana riset dari industri
swasta karena masih banyak sumber dana riset yang bisa didapatkan dari
mereka," ujar Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Mohamad
Nasir, ketika menyaksikan pemberian penghargaan dari ITSF di Hotel Indonesia
Kempinski, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Manager ITSF, Dr Hasanuddin Abdurahman menjelaskan, pemberian dana riset
ini tidak akan mempersulit para peneliti dalam hal administrasi. Selama ini,
peneliti Indonesia kerap direpotkan karena harus mencatat semua pengeluaran
sekecil apa pun.
"Nantinya mereka tidak perlu merisaukan hal-hal seperti itu. Kalau
pengeluaran Rp300 ribu kan terkadang sulit untuk menuliskannya," tutur
Hasanuddin.
Penerima penghargaan ITSF Science Education Award 2016 merupakan 10 guru
dari berbagai sekolah yang berhasil membuat metode kreatif pembelajaran sains.
Masing-masih guru berhak atas dana penelitian Rp25 juta.
Sementara itu, Tatas HP Brotosudarmo dari Universitas Ma Chung di Malang
berhasil memenangi ITSF Science and Technology Award 2016. Dia berhasil membawa
pulang uang Rp75 juta.
Selain mereka, 18 dosen dari berbagai perguruan tinggi berhak atas dana
hibah penelitian. Melalui ITSF Science and Technology Research Grant mereka
mengantongi dana riset bervariasi, antara Rp35 juta hingga Rp41 juta,
tergantung kebutuhan setiap peneliti.
(Sumber : okezone.com)